Subscribe to my full feed.

5.06.2008

Tutup Mata & Telinga Untuk Mencapai Goal

Di suatu kampung katak di pelosok daerah manusia, kabarnya terdapat sebuah Box ajaib yang diyakini dapat mengabulkan semua permintaan pembukanya. Box tersebut berada di puncak gunung yang mempunyai ketinggian 1000 kaki. Suatu ketika saat gosip tersebut mulai meluas, maka katak pun berkumpul di kaki gunung untuk bersiap-siap melompat ke puncak itu. Terdapat
sekitar 500an katak di sana.

Dan tiba-tiba melompatlah seekor katak ke gunung tersebut dengan susah payah, akhirnya setelah beberapa saat katak itu jatuh dan terguling-guling turun. Lalu katak itu pun berkata kepada katak yang lain kalau ini mustahil untuk didaki katak. Katak-katak yang mencoba pun sudah banyak sekali yang gagal.

Tidak lama setelah itu muncul lagi seekor katak dari belakang dan langsung melompat ke gunung dengan penuh semangat, terus terus dan terus. Tapi setelah beberapa saat maka katak-katak yang gagal tersebut mulai meneriaki katak itu "oooiii... kmu ga mungkin bisa lah, kita ini cuma katak mana mungkin bisa mendaki gunung 1000 kaki!!!". Katak yang sedang melompat pun spontan menoleh ke belakang dan akhirnya.. buumm, ia terpeleset dan jatuh lagi ke bawah. Ia pun merasa gagal!!

Sudah hampir separuh katak yang mencoba dan gagal, tapi di satu sisi ada seekor katak yang sudah melompat setinggi 500 kaki lebih dengan sangat cepat. Sepertinya katak itu akan berhasil... tapi tiba-tiba semua katak yang di bawah berseru lagi "oooiii... jangan buang waktu lah kita nih cuma katak, mana mungkin bisa!! Belum tentu juga Box itu adalah Box ajaib!!!"

Si katak yang saat itu sudah mencapai 700 kaki pun, berhenti sambil berpikir. "Benar juga yah, belum tentu Box ini bisa mengabulkan permintaan saya. Lagian saya kan cuma katak". Tiba-tiba si katak pun turun ke bawah dengan sendirinya sambil banyak berpikir.

Setelah beberapa saat tidak ada katak yang mencoba mendaki gunung, dari kejauhan terlihat katak yang sedang melompat dengan sangat kuat sekali. Tiba-tiba wwuusshh si katak itu mulai melompat ke gunung dan terus melompat tanpa berhenti. Dengan sangat cepat ia sudah mendaki 200, 300, dan 500 kaki. Katak-katak yang di bawah pun mulai meneriaki dia!!

"oooiii... kmu ga akan bisa, kita ini cuma katak!! Belum tentu juga itu ada Box ajaibnya!!" Tapi si katak itu terus melompat tanpa menoleh ke belakang . Tinggal 200 kaki, 100, dan sampai lah katak itu di puncak. Dengan perasaan deg-degan katak itu membuka Box tersebut sambil meminta untuk menjadi manusia!! Dan tiba-tiba jadilah ia seorang pria yang tampan...

Wartawan dari berbagai kantor berita pun mulai menemui katak dan mewawancarainya "Hai katak kenapa kamu bisa sampai di atas sini??" Jawab katak "saya sampai di puncak!!!". Lalu wartawan pun bingung dengan jawaban katak dan mencoba bertanya lagi "Kenapa kamu bisa tapi teman-teman kamu ga bisa??" "saya jadi manusia sekarang..."jawab si katak. Karena jawabannya selalu tidak sesuai akhirnya ia pun dibawa wartawan ke RS dan akhirnya diketahui kalau katak yang menjadi orang tersebut ternyata adalah Seekor Katak Yang Tuli.

Moral cerita ini adalah :

Pembaca, disadari atau tidak seringkali pada saat kita ingin mencapai sesuatu banyak sekali halangan yang harus dihadapi. Mulai dari orang yang tidak dikenal, teman, bahkan sampai keluarga. Ada yang bilang kita ga bisa lah, ada yang bilang ga mungkin lah, dll. Banyak sekali orang-orang yang gagal ingin kita mengikuti kegagalannya!! Tapi iya, ini adalah goal kita sendiri jadi kalau kita benar-benar yakin dengan apa yang kita ingini, tutup mata kita, tutup telinga kita, dan jalani sesuai keyakinan kita!!! Success is My Right
Oleh : Phang Arie Susanto
Selengkapnya.....

5.05.2008

10 Kebohongan Besar Multi Level Marketing

Sekedar follow up posting sebelumnya -anti mlm, kuno lagi!- berikut artikel menarik yang patut disimak. Semoga bermanfaat & salam sukses luar biasa!

lnicommunity.net - Pandangan negatif seseorang yang mengaku tahu segalanya tentang MLM. Apa jadinya jika seseorang yang tidak memahami konsep network marketing memberikan pendapatnya tentang MLM? Selama bertahun-tahun dia hanya mengamati MLM, dan menemukan adanya 10 Kebohongan Besar MLM. Hei, para pelaku MLM, tahukah Anda sudah dibohongi?
Berikut kutipan pendapatnya beserta tanggapan saya atas pendapat tersebut, yang pada intinya orang tersebut betul-betul tidak mengerti tentang network marketing:

Kebohongan No. 1:
MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain.

Kebenaran:
Bagi hampir semua orang yang menanamkan uang, MLM berakhir dengan hilangnya uang. Kurang dari 1% distributor MLM mendapatkan laba dan mereka yang mendapatkan pendapatan seumur hidup dalam bisnis ini persentasenya jauh lebih kecil lagi. Cara pemasaran dan penjualan yang tidak lazim menjadi penyebab utama kegagalan ini. Namun, kalau toh bisnis ini lebih berkelayakan, perhitungan matematis pasti akan membatasi terjadinya peluang sukses tersebut. Tipe struktur bisnis MLM hanya dapat menopang sejumlah kecil pemenang. Jika seseorang memerlukan downline sejumlah 1000 orang agar dia memperoleh pendapatan seumur hidup, maka 1000 orang downline tadi akan memerlukan sejuta orang untuk bisa memperoleh kesempatan yang sama. Jadi, berapa orang yang secara realistis bisa diajak bergabung? Banyak hal yang tampak sebagai pertumbuhan pada kenyataannya adalah pengorbanan distributor baru secara terus-menerus. Uang yang masuk ke kantong elite pemenang berasal dari pendaftaran para pecundang. Dengan tidak adanya batasan jumlah distributor di suatu daerah dan tidak ada evaluasi tentang potensi pasar, sistem ini dari dalamnya sudah tidak stabil.

Tanggapan:
Orang ini jelas tidak bisa membedakan mana yang disebut dengan MLM murni dengan MLM bodong yang biasa disebut dengan Money Game, sejenis pula dengan arisan berantai. Di sini saya mengistilahkan MLM yang betul-betul MLM dengan sebutan MLM asli. Di MLM asli tidak ada uang yang hilang, karena uang pendaftaran adalah satu keharusan yang ditetapkan oleh asosiasi MLM dunia. Sebagai ganti uang pendaftaran, distributor MLM akan memperoleh starter kit yang berisi buku panduan dan perlengkapan lainnya, senilai uang pendaftaran tersebut. Sedangkan ketika distributor tersebut memutuskan untuk membeli produk, baik untuk dipakai sendiri atau pun mau dijual lagi sudah tentu tidak ada uang yang hilang, karena telah tertukar dalam bentuk produk.

Angka 1% harus dilihat dari jumlah apa? Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia mungkin betul hanya 1% yang betul-betul berhasil. Kenyataanya sekarang di Amerika, penghasilan para distributor MLM asli setara dengan para aktor Hollywood dengan jumlah omset yang sangat besar. Di Indonesia sebagai contoh ada seorang pelaku bisnis MLM asli yang hari memperoleh penghasilan tidak kurang dari Rp 400 juta setiap bulan, yang saya yakin orang yang menulis 10 kebohongan MLM di milist ini penghasilannya tidak akan pernah mencapai angka tersebut.

“Uang yang masuk ke kantong elit pemenang berasal dari pendaftaran para pecundang”. Ini menunjukkan bahwa orang ini sama sekali tidak mengerti konsep MLM asli alias Network Marketing, tidak bisa membedakannya dengan money game. Kalau money game penghasilan yang mengajak memang berasal dari uang pendaftaran di bawahnya. Model money game kalau perlu tidak perlu ada barang yang dijual, kalau pun ada bentuk produknya hanya sebagai kamuflase. Sedangkan di MLM asli, yang mengajak tidak pernah memperoleh uang sepeserpun dari pendaftaran anggota, dia hanya akan memperoleh komisi jika yang diajak bergabung membeli produk atau menjual produknya.

Kebohongan No. 2:
Network marketing (pemasaran mengandalkan jaringan) adalah cara baru yang paling populer dan efektif untuk membawa produk ke pasar. Konsumen menyukai membeli produk dengan cara door-to-door.

Kebenaran:
Jika anda mengikuti aktivitas andalan MLM berupa penjualan keanggotaan secara terus-menerus dan mengamati hukum dasarnya, yakni penjualan eceran satu-satu ke konsumen, anda akan menemukan sistem penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis. Penjualan eceran satu-satu ke konsumen merupakan cara kuno, bukan trend masa depan. Penjualan secara langsung satu-satu ke teman atau saudara menuntut seseorang untuk mengubah kebiasaan belanjanya secara drastis. Seseorang pasti mendapatkan bahwa pilihannya terbatas, kerap kali membayar lebih mahal untuk sebuah produk, membeli dengan tidak nyaman, dan dengan kagok mengadakan transaksi bisnis dengan teman dekat atau saudara. Ketidak-layakan (unfeasibility) penjualan door-to-door inilah yang menjadi alasan kenapa pada kenyataannya MLM merupakan bisnis yang terus-terusan menjual kesempatan menjadi distributor.

Tanggapan:
Jelas orang ini tidak mengerti konsep network marketing. MLM asli tidak pernah mengajarkan konsep pemasaran door to door. Jika ya, maka tidak mungkin seorang pengusaha besar beton ready mix terbesar di Bandung mau jalankan bisnis ini, seorang pengusaha importir mobil CBU dan punya 3 KFC di Bali mau jalankan bisnis MLM asli, tidak mungkin seorang senator dari Amerika mau jalankan bisnis Amway, bagaimana seorang Gorbachev yang mantan presiden Sovyet mau jalankan sebuah MLM asli dari China bahkan jadi dewan penasihat internasionalnya? Mau di taruh di mana muka mereka jika harus door to door. Konsep utama dari Network Marketing adalah mereferensikan orang lain untuk menggunakan produk yang sudah dia pakai, jika dia sudah merasa cocok dengan produknya. Ini adalah hal yang wajar, ketika kita makan di satu tempat, dan ternyata puas dengan makanan and pelayanannya, maka tanpa harus disuruh kita akan mempromosikan tempat makan tadi kepada orang lain. Bedanya, restoran tersebut tidak membayar kita padahal kita sudah mempromosikan tempatnya. Sedangkan di MLM asli, kita akan dibayar karena mereferensikan produknya.

Kedua, konsep MLM asli adalah pemotongan jalur distribusi yang panjang ditambah dengan biaya iklan. Kita tahu semua, bahwa biaya distribusi and iklan bisa mencapai 70% lebih. Termasuk di dalamnya biaya konsultan. Makanya jangan heran kalau di toko suka ada SALE UP To 70%. Lho kok bisa? Lho kok bilang MLM markup harga? Jalur distribusi yang mahal tadi dan hanya dinikmati oleh segelintir pengusaha bermodal kuat dipotong di konsep MLM asli, tapi tidak dihilangkan, namun diberikan kepada para distributornya. Makanya jangan heran kalau pelaku MLM yang berhasil bisa memperoleh income sangat besar dibandingkan dengan karyawan biasa.

Hermawan Kertajaya dari MarkPlus baru-baru ini mengadakan seminar yang pada intinya menyebutkan konsep marketing kini sudah berubah. Dan ternyata menurut beliau, cara promosi yang paling efektif adalah Mulut lewat Mulut. Yaitu promosi yang dilakukan oleh seorang pemakai yang merasa puas. Oleh karena itu, perusahaan sekarang harus mencoba membangkitkan promotor-promotor model ini dengan membangun suatu komunitas. Makanya tidak heran banyak club-club pengguna produk yang didukung penuh oleh produsen, semisal club otomotif, club macintsoh, club ipaq, dll.

Di MLM asli, motivasi seseorang mempromosikan dan mereferensikan tidak hanya karena puas dengan produknya, tapi karena juga dia merasa terhormat dengan komisi yang diberikan oleh perusahaan. Akhirnya menawarkan kesempatan untuk memperoleh komisi juga kepada orang lain. That’s it!

Kebohongan No. 3:
Di suatu saat kelak, semua produk akan dijual dengan model MLM. Para pengecer, mall, katalog, dan sebagian besar pengiklanan akan mati karena MLM.

Kebenaran:
Kurang dari 1% dari keseluruhan penjualan dilakukan melalui MLM dan banyak volume dari penjualan ini terjadi karena pembelian oleh para distributor baru yang sebenarnya membayar biaya pendaftaran untuk sebuah bisnis yang selanjutnya akan dia tinggalkan. MLM tidak akan menggantikan cara-cara pemasaran yang sekarang ada. MLM sama sekali tidak bisa menyaingi cara-cara pemasaran yang lain. Namun yang lebih pasti, MLM melambangkan program investasi baru yang meminjam istilah pemasaran dan produk. Produk MLM yang sesungguhnya adalah keanggotaan (menjadi distributor) yang dijual dengan cara menyesatkan dan membesar-besarkan janji mengenai pendapatan. Orang membeli produk guna menjaga posisinya pada sebuah piramid penjualan. Pendukung MLM senantiasa menekankan bahwa anda dapat menjadi kaya, jika bukan karena usaha keras anda sendiri maka kekayaan itu berasal dari seseorang yang tidak anda kenal yang mungkin akan bergabung dengan downline anda, atau istilah orang MLM “big fish”. Pertumbuhan MLM adalah perwujudan bukan dari nilai tambahnya terhadap ekonomi, konsumen, maupun distributor, namun lebih merupakan perwujudan dari tingginya ketakutan ekonomi dan perasaan tidak aman serta meningkatnya impian untuk menjadi kaya dengan mudah dan cepat. MLM tumbuh dengan cara yang sama dengan tumbuhnya perjudian dan lotere.

Tanggapan:
Sekali lagi, MLM asli komisi tidak dibagikan dari uang pendaftaran yang masuk. Komisi di MLM diperoleh dari berapa besar omset yang terjadi di jaringan. Seberapa banyak pun anggota yang masuk, jika tidak ada omset penjualan, maka tidak pernah ada komisi yang dibagikan. Masuk ke MLM bukanlah investasi. Mungkin orang ini melihat money game yang uang pendaftarannya saja 2 juta rupiah, sekian US$, dalam jumlah yang cukup besar, dimana pelaku money game ini selalu menyebutkan dengan istilah investasi. Di money game, orang paling atas adalah yang paling enak. Tapi tidak di MLM asli, banyak terbukti orang yang pertama kali bergabung tidak memperoleh apa-apa karena hanya berharap ongkang-ongkang kaki saja, sedangkan orang di bawahnya karena memang kerja keras memperoleh penghasilan. MLM asli juga tidak mengajarkan bahwa MLM adalah cara cepat untuk jadi kaya, tetapi kenyataanya hari ini ada distributor Tianshi yang memperoleh penghasilan ratusan juta rupiah hanya dalam jangka waktu 3 tahun. Mengalahkan bisnis konvensional manapun kecuali bisnis narkoba and esek-esek.

Para pengecer,mall tidak akan pernah mati, karena semua adalah pilihan. Tapi tidak lama lagi akan ada supermarket yang memang diperuntukkan khusus untuk member MLM. Artinya orang yang bisa beli disana adalah yang sudah terdaftar sebagai anggota MLM tertentu, lha ini kan ga ada bedanya dengan Makro? Meskipun mungkin sekarang Makro kalah pamor dibandingkan dengan Carefour and Giant, ya karena Makro tidak memiliki customer base yang loyal. Kenapa tidak loyal? Karena kita tidak pernah memperoleh keuntungan dari Makro!!!

Konsep network marketing memang akan menjadi salah satu cara pendistribusian produk. Sadar atau tidak, perusahaan sekaliber Citibank, HSBC saja juga menerapkan konsep network marketing, yaitu untuk pemasaran kartu kreditnya. Kita sebagai pemegang kartu kreditnya diberi kesempatan untuk mereferensikan teman-teman untuk apply kartu kredit, dengan imbalan setiap aplikasi yang disetujui akan mendapatkan point yang bisa ditukarkan dengan barang. Cuma…, karena tidak digembar-gemborkan saja makanya banyak yang tidak sadar.

Tidak semua produk and jasa akan dan bisa dipasarkan dengan cara network marketing alias MLM. Contoh: jasa dosen tidak bisa di MLM kan, juga jasa konsultan.

Kebohongan No. 4:
MLM adalah gaya hidup baru yang menawarkan kebahagiaan dan kepuasan. MLM merupakan cara untuk mendapatkan segala kebaikan dalam hidup.

Kebenaran:
Daya tarik paling menyolok dari industri MLM sebagaimana yang disampaikan lewat iklan dan presentasi penarikan anggota baru adalah ciri materialismenya. Perusahaan-perusahaan besar Fortune 100 akan tumbang sebagai akibat dari janji-janji kekayaan dan kemewahan yang disodorkan oleh penjaja MLM. Janji-janji ini disajikan sebagai tiket menuju kepuasan diri. Pesona MLM yang berlebihan mengenai kekayaan dan kemewahan bertentangan dengan aspirasi sebagian besar manusia berkaitan dengan karya yang bernilai dan memberikan kepuasan untuk sesuatu yang menjadi bakat dan minatnya. Singkatnya, budaya bisnis MLM membelokkan banyak orang dari nilai-nilai pribadinya dan membelokkan aspirasi seseorang untuk mengekspresikan bakatnya.

Tanggapan:
Hampir semua distributor MLM memang menawarkan kesempatan memperoleh penghasilan, yang oleh orang-orang negatif dan berpikiran sempit pasti diartikan materialistis. Padahal apakah berdosa kita jika berusaha untuk hidup kaya? Saya sebagai orang muslim melihat hampir semua nabi-nabi kita memang dalam kategori kaya. Nabi Muhammad juga seorang pebisnis yang kaya raya, jika tidak bagaimana mungkin dia menikahi Siti Khadijah dengan maskawin puluhan ekor unta.

Menjadi kaya adalah pilihan, dan karena orang kaya jumlahnya jauh lebih sedikit, maka orang-orang miskin yang negatif akan selalu bilang orang kaya materialistis. Padahal semua tahu dan menyadari bahwa hampir 90% keinginan kita di dunia ini harus diwujudkan dengan uang. Tsunami di Aceh tidak cukup dengan hanya mengucapkan bela sungkawa, tidak cukup hanya dengan doa, tapi butuh hal yang lebih nyata yaitu biaya yang tidak sedikit untuk membantu mereka. Kaya adalah pilihan, silakan memilih untuk menjadi pemberi zakat atau penerima zakat? Apakah hanya berdiam diri saja melihat anak-anak jalanan atau bangun yayasan untuk membantu mereka? Berapa banyak yayasan anak-anak yatim piatu, panti jompo, yang hidupnya kembang kempis karena tidak banyak donatur?

Tuhan pun lebih menyukai orang kaya yang dermawan dibandingkan dengan orang miskin tapi tidak pernah berderma, dan hanya mengkambinghitamkan nasib yang dia peroleh, tanpa mau mengubah nasibnya. Ada istilah, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, atau tangan memberi lebih baik daripada menerima.

Menjadi kaya tidak akan mematikan kreativitas dan aspirasi. Saya pribadi, merasa kesulitan mengembangkan bakat saya, karena saya tidak punya studio editing video yang memadai, saya tidak punya studio rekaman yang baik, yang akhirnya bakat saya di bidang multimedia pun kurang berkembang karena kurang modal. Saya bandingkan dengan kawan saya yang ayahnya kaya, yang bakatnya sama dengan saya, kini dia bisa sekolah ke luar negeri mendalami ilmu perfilman, mendalami ilmu grafis, dia bisa beli alat editing and kamera video yang mahal.

Sekali lagi uang memang bukan segala-galanya. Tetapi memiliki banyak uang jauh lebih memudahkan urusan hidup. Jangan munafik lah, apa sih sebetulnya yang tidak bisa dilakukan oleh uang, pengadilan saja bisa dibeli. Wah tidak adil dong? Yah, itu lah kehidupan. Lihat bagaimana bank-bank lebih menghargai nasabah kelas kakapnya, yang kalau mau ambil uang tidak harus ngantri di teller?

Kebohongan No. 5:
MLM adalah gerakan spiritual.

Kebenaran:
Peminjaman konsep spiritual (kerokhanian) seperti kesadaran akan kemakmuran dan visualisasi kreatif untuk mengiklankan keanggotaan MLM, penggunaan kata-kata seperti “komuni” untuk menggambarkan kelompok penjualan, dan klaim bahwa MLM merupakan pelaksanaan prinsip-prinsip Kristiani atau ajaran-ajaran Injili adalah penyesatan besar dari ajaran-ajaran rokhani. Mereka yang memusatkan harapan dan impiannya pada kekayaan dalam doa-doanya jelas kehilangan pandangan akan spiritualitas murni sebagaimana yang diajarkan oleh semua agama yang dianut umat manusia. Penyalahgunaan ajaran-ajaran spiritual ini pastilah pertanda bahwa penawaran investasi MLM merupakan penyesatan. Jika sebuah produk dikemas dengan bendera atau agama tertentu, waspadalah! “Komunitas” dan “dukungan” yang ditawarkan oleh organisasi MLM kepada anggota baru semata-mata didasarkan pada belanjanya. Jika pembelanjaan dan pendaftarannya menurun, maka menurun pula “komuni” tersebut.

Tanggapan:
Sadarkah orang ini bahwa semua sendi kehidupan kita ini harus berdasarkan semangat spiritual. Jangan samakan menerapkan sendi-sendi agama dalam kehidupan terutama dalam mencari uang dengan menjual ayat-ayat demi uang. Sebagai muslim, panutan saya adalah nabi Muhammad, yang jelas-jelas menerapkan semua ajaran Islam dalam setiap aktivitasnya, baik dalam berbisnis maupun dalam ritual. Saya khawatir orang yang mengungkapkan 10 kebohongan MLM ini adalah orang sekuler, yang memisahkan urusan agama dengan urusan duniawi.

Saya menyukai MLM asli karena membuka kesempatan bagi orang yang bermodal kecil seperti saya untuk bisa memperoleh penghasilan yang cukup besar, dimana sebetulnya hanya bisa diperoleh jika punya modal yang sangat besar.

Saya sebagai pelaku MLM betul-betul menerapkan konsep spiritual dalam bisnis MLM asli ini. Saya tidak pernah menyangkal ajaran Islam bahwa banyak silaturhami akan banyak mendatangkan rezeki. Dan jujur saja, saya menganalogikan konsep MLM asli ini dengan penyebaran agama di muka bumi ini. Saya tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad, tetapi saya memeluk agama Islam melalui ajaran-ajaran yang disampaikan mulut lewat mulut oleh para sahabat, para da’i.

Saya dalam menjalankan bisnis MLM asli ini betul-betul menerapkan ajaran-ajaran Islam, dimana jalankan dengan ikhlas, tanpa niat buruk, tidak berfikir negatif dulu, tidak berprasangka jelek, saya tawari semua orang, karena memang seperti itu harusnya. Jika sudah tidak mau ya sudah. Apa sih bedanya MLM dengan orang yang menawarkan permen di bis kota ? Apa sih bedanya MLM asli dengan iklan produk di TV? Prinsipnya sama, tawarkan kepada semua orang, siapa tahu ada yang tertarik.

Kebohongan No. 6:
Sukses dalam MLM itu mudah. Teman dan saudara adalah prospek. Mereka yang mencintai dan mendukung anda akan menjadi konsumen anda seumur hidup.

Kebenaran:
Komersialisasi ikatan keluarga dan persahabatan yang diperlukan bagi jalannya MLM adalah unsur penghancur dalam masyarakat dan sangat tidak sehat bagi mereka yang terlibat. Mencari keuntungan dengan memanfaatkan ikatan keluarga dan kesetiakawanan sahabat akan menghancurkan jiwa sosial seseorang. Kegiatan MLM menekankan pada hubungan yang mungkin tidak akan bisa mengembalikan pertalian yang didasarkan atas cinta, kesetiaan, dan dukungan. Selain dari sifatnya yang menghancurkan, pengalaman menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali orang yang menyukai atau menghargai suasana dirayu oleh teman atau saudara untuk membeli produk.

Tanggapan:
Hahahaha… siapa bilang sukses dalam MLM asli itu mudah? Perlu kerja keras Man! Yang mudah adalah caranya, yang susah adalah mengalahkan ego kita yang memang dasarnya malas, pengen enak tapi ga mau kerja. Kalau MLM mudah, wuih…, tentu sudah banyak sekali orang kaya di dunia ini. Bisnis MLM asli tidak ada bedanya dengan bisnis konvensional. Apakah kita tidak pernah membaca majalah Swa yang menyebutkan 80 dari 100 perusahaan baru yang berdiri, 5 tahun kemudian bangkrut?

Terus mengenai penawaran, memangnya harus ke siapa dulu? Tentu ke orang-orang terdekat and kita kenal dulu dong. Saya punya teman yang baru saja buka usaha kafe, apa yang dia lakukan? Dia undang semua teman-teman dan saudara-saudaranya untuk makan di kafe dia. Lha kok dia ga cegat aja ya semua orang yang lewat, atau ambil dari pinggir jalan? Soal urusan ewuh pakewuh itu urusan lain. Namanya juga usaha, lha usaha halal kok. Bukan maling?

Dalam hidup ini memang banyak orang yang melecehkan orang lain. Coba kita sadari, berapa banyak diantara kita yang melecehkan salesman berdasi yang menawarkan obeng? Kalau kita melecehkan dia, apakah kita peduli kalau anak dia tidak makan?

Tidak ada yang salah dengan komersialiasi keluarga, asal pada batas-batas tertentu. Jujur saja dalam pekerjaan pun, jika ada kesempatan lowongan kerja, kira-kira siapa sih yang ga seneng jika keluarga kita bisa masuk di kantor kita ikut bekerja? Nepotisme juga kan . Salahnya pelaku MLM ada satu kebiasaan yang mungkin membuat tatanan sosial hancur (duh segitunya ya..) adalah mungkin terlalu memaksa orang untuk beli atau ikut join. Itu artinya pelaku MLM tadi belum belajar bagaimana bisa mengajak atau menjual tanpa memaksa. Makanya perlu ikut dong workshop pengembangan diri and how to sell. Tidak ada yang salah dengan jualan, konsultan pun jujur digaji karena adanya penjualan di perusahaan. Coba tidak ada penjualan, mana bisa perusahaan bayar konsultan?

Kebohongan No. 7:
Anda dapat melakukan MLM di waktu luang. Sebagai sebuah bisnis, MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan mengatur waktu. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga kita tidak perlu lagi bekerja yang lain.

Kebenaran:
Pengalaman puluhan tahun yang melibatkan jutaan manusia telah menunjukkan bahwa mencari uang lewat MLM menuntut pengorbanan waktu yang luar biasa serta ketrampilan dan ketabahan yang tinggi. Selain dari kerja keras dan bakat, MLM juga jelas-jelas menggerogoti lebih banyak wilayah kehidupan pribadi dan lebih banyak waktu. Dalam MLM, semua orang dianggap prospek. Setiap waktu di luar tidur adalah potensi untuk memasarkan. Tidak ada batas untuk tempat, orang, maupun waktu. Akibatnya, tidak ada lagi tempat bebas atau waktu luang begitu seseorang bergabung dengan MLM. Dibalik selubung mendapatkan uang secara mandiri dan dilakukan di waktu luang, sistem MLM akhirnya mengendalikan dan mendominasi kehidupan seseorang dan menuntut penyesuaian yang ketat pada program-programnya. Inilah yang menjadi penyebab utama mengapa begitu banyak orang tenggelam begitu dalam dan akhirnya menjadi tergantung sepenuhnya kepada MLM. Mereka menjadi terasing dan meninggalkan cara-cara hubungan yang lain.

Tanggapan:
Memang betul MLM bisa dikerjakan di waktu luang. Dan sekali lagi masalah waktu adalah juga pilihan. Menjadi pelaku MLM asli memang harus bermentalkan seorang pengusaha, yang mungkin harus pulang jauh lebih malam dibandingkan karyawannya. Bekerja jauh lebih keras dari para karyawannya, memutar otak jauh lebih kenceng supaya perusahaan bisa berjalan dan untung. Tapi memang demikian adanya, sampai hari ini tidak ada karyawan yang kayanya melebihi pemilik usahanya. Kalau pun pemilik usahanya lebih miskin, dapat dipastikan karyawan tersebut sudah tidak bekerja lagi karena keburu di PHK atau perusahaannya bangkrut. Pelaku MLM kadangkala pulang larut malam, karena memang dia tidak seharusnya ber-MLM di jam kantor. Tapi jika semua dijalankan dengan serius, maka kalaulah suatu saat penghasilan dari MLMnya lebih besar dari gajinya, maka tidak jarang kerjaannya ditinggalkan. Bahkan kalau perlu tidak bekerja lagi tapi bikin usaha seperti ditempat dia bekerja.

Kalau pelaku MLM sampai tenggelam begitu dalam dan menjadi tergantung dari MLM, berarti pelaku MLM tadi tidak tahu ilmu human relationship. Makanya, hai pelaku MLM, bekali dong diri anda dengan ikut workshop pengembangan diri. Kalau pelaku MLM sampai tergantung sepenuhnya dari MLM, berarti dia belum baca buku Guide to Investingnya Robert T. Kiyosaki. Bagi saya, MLM adalah salah satu jembatan menuju bisnis saya yang lainnya. Berhasil di MLM membuat saya tenang, karena untuk urusan dapur dan sekolah anak-anak sudah ada sumbernya. Tinggal lah saya mengembangkan bisnis baru sekaligus hobby saya. Enak sekali menjalankan bisnis dan hobby tanpa dikejar-kejar urusan dapur ngebul.

Kebohongan No. 8:
MLM adalah bisnis baru yang positif dan suportif (mendukung) yang memperkuat jiwa manusia dan kebebasan pribadi.

Kebenaran:
MLM sebagian besar berjalan karena adanya ketakutan. Cara perekrutan selalu menyebutkan ramalan akan runtuhnya model-model distribusi yang lain, runtuhnya kekokohan ekonomi Amerika, dan sedikitnya kesempatan di bidang lain (profesi atau jasa). Profesi, perdagangan, dan usaha konvensional terus-menerus dikecilkan artinya dan diremehkan karena tidak menjanjikan “penghasilan tak terbatas”. Menjadi karyawan adalah sama dengan perbudakan bagi mereka yang “kalah”. MLM dinyatakan sebagai tumpuan terbaik terakhir bagi banyak orang. Pendekatan ini, selain menyesatkan kerapkali juga menimbulkan dampak menurunkan semangat bagi orang yang ingin meraih kesuksesan sesuai visinya sendiri tentang sukses dan kebahagiaan. Sebuah bisnis yang sehat tidak akan menunjukkan keunggulannya dengan menyajikan ramalan-ramalan buruk dan peringatan-peringatan menakutkan.

Tanggapan:
Memang betul MLM adalah bisnis baru yang positif and saling mendukung. Tapi sekali lagi ingat bukan MLM bodong. Seorang Bill Gates saja ketika diwawancara di CNN oleh Larry King, ditanya: kira-kira kalau Anda mau mulai bisnis lagi dari Nol, bisnis apa yang akan Anda lakukan Bill? Bill Gates menjawab: Saya akan membuka bisnis kesehatan, yang pakai konsep Network Marketing. Luar biasa kan? Kalau kita belum sekaya and sesukses Bill Gates, sepertinya kita patut belajar kepadanya bagaimana cara dia sukses. Ternyata Bill Gates mempunyai impian di setiap rumah, di setiap meja, ada komputer, dan komputernya ber-OS-kan Microsoft. Kembali lagi, Bill Gates tidak pilih-pilih orang siapa yang mau pakai softwarenya. Lha, kalau MLM ditawarkan kepada semua orang dianggap salah, Bill Gates salah juga yak?

Kalau bisnis MLM tidak bagus, tidak seharusnya seorang kaya seperti Robert T. Kiyosaki menulis buku khusus tentang MLM, padahal dia sendiri tidak jalankan MLM. Di MLM asli, kita memang harus saling mendukung. Kita baru berhasil jika kita berhasil mensukseskan orang di bawah kita. Artinya dunia MLM sangat suportif. Beda dengan bisnis konvensional, saling sikut, bersaing. Demikian pula dengan alam pekerjaan, yang justru di dunia kerja lah piramid yang sebenar-benarnya. Mana ada direkturnya lebih dari satu. Kesempatan untuk mencapai puncak sangat sedikit, kita harus bersaing dengan rekan kerja lain. Jujur saja, kalau kita wakil direktur, dan direkturnya sakit, ada ga rasa senang, karena sebentar lagi kita gantikan posisinya? Ih serem ya.

Persaingan satu-satunya di MLM adalah persaingan mengalahkan gengsi.

Mengenai ramalan-ramalan negatif tentang runtuhnya ekonomi negara tertentu balik lagi bagaimana kita mensikapinya. Apakah itu akan membuat kita menjadi pesimis atau malah membuat kita jadi hati-hati and sudah siap-siap jikalau kondisi itu terjadi. Memang pada dasarnya kita sebagai manusia lebih senang mendengar manisnya, daripada pahitnya. Dan ramalan-ramalan ini dikutif oleh pelaku MLM berdasarkan majalah-majalah, berita-berita yang ada di media masa and televisi yang notabene selalu memberitakan bisnis and profesi non MLM.

Tidak ada yang salah dengan profesi, perdagangan, dan usaha konvensional. Masalahnya tidak semua orang bisa jadi dokter, jadi pengacara, bermodal besar, kalau demikian sudah tertutupkah orang seperti saya untuk sukses dan kaya?

Kebohongan No. 9:
MLM merupakan pilihan terbaik untuk memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan kemandirian ekonomi yang nyata.

Kebenaran:
MLM bukanlah self-employment (usaha mempekerjakan sendiri) yang sejati. “Memiliki” keanggotaan distributor MLM hanyalah ilusi. Beberapa perusahaan MLM melarang anggotanya memiliki keanggotaan MLM lain. Hampir semua kontrak MLM kemungkinkan dilakukannya pemutusan keanggotaan dengan gampang dan cepat. Selain dari putus kontrak, downline dapat diambil alih dengan berbagai alasan. Keikutsertaan dalam MLM menuntut orang untuk meniru model yang ada secara ketat, bukannya kemandirian dan individualitas. Distributor MLM bukanlah pengusaha (enterpreneur), namun hanya pengikut pada sebuah sistem hirarki yang rumit di mana mereka hanya punya sedikit kendali.

Tanggapan:
MLM bukan pilihan terbaik, baik atau tidak tergantung orangnya. Seperti halnya Anda punya pisau, kalau baik yang dipakai potong kue misal, tapi kalau mentalnya jahat, bisa dipakai membunuh. Semua sama saja. MLM adalah salah satu cara, salahsatu pilihan bagi orang untuk memiliki bisnis, menghasilkan income. Tidak ada bedanya dengan profesi, ada dokter, ada pengacara, ada konsultan. MLM memang bukan self-employee, karena menurut Kiyosaki, pelaku MLM sejati adalah berada di kuadran B dan I. Kok masih mau-maunya berada di kuadar SE (self-employee) yang jelas-jelas tidak aman secara finansial. Keanggotaan MLM asli bukan ilusi, karena terbukti bonus yang saya terima hari ini bukan uang-uangan, bonus mobil yang diterima bukan mobil-mobilan. Ya kalau mau semuanya nyata, jangan pilih MLM yang hanya ilusi dong. Coba datangi APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia ), browse ke WFDSA (Word Federation of Direct Sales Association). Habis MLM yang ilusi juga banyak sih… Wajar dong, kalau ada yang palsu, berarti yang di palsu itu jelas bermutu.

Kebohongan No. 10:
MLM bukan program piramid karena ada produk (barang) yang dijual.

Kebenaran:
Penjualan produk sama sekali bukan penangkal bagi MLM untuk lolos dari undang-undang anti program piramid, juga bukan jawaban atas tuduhan tentang praktek perdagangan yang tidak sehat (unfair) sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang negara bagian maupun federal. MLM bisa menjadi bisnis yang legal jika sudah memenuhi prasyarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh FTC (Federal Trade Commission) dan Jaksa Agung negara bagian. Banyak MLM jelas-jelas melanggar ketentuan tersebut dan sementara ini tetap beroperasi karena belum ada yang menuntut. Ketentuan pengadilan baru-baru ini menetapkan angka 70% untuk menentukan legalitas MLM. Maksudnya, minimal 70% produk yang dijual MLM harus dibeli oleh konsumen non-distributor. Ketentuan ini tentu saja akan membuat hampir semua MLM masuk kategori melanggar hukum. Para pelaksana MLM terbesar mengakui bahwa mereka hanya menjual 18% produknya ke non-distributor.

Tanggapan:
Jelas, konsep Network Marketing asli bukan piramid, tetapi piramida terbalik, dengan kerucut di bawah. Artinya peluang untuk menjadi sukses terbuka lebar. Berbeda dengan dunia pekerjaan yang jelas-jelas piramida dengan kerucut di atas. Manajer pasti lebih banyak dibandingkan dengan direkturnya. Data-data yang disodorkan oleh orang ini diragukan kevalidan-nya. Kita tahu, dunia internet telah mengubah segalanya. Anda mau data seperti apa banyak bertebaran. Kasarnya, kalau mau cari data bahwa gula itu manis ada, tapi data yang menyatakan gula itu pahit juga ada. Ibarat hadist nabi, yang shahih banyak, yang palsu dan bertentangan juga tidak sedikit.

10 Kebohongan Besar Multi Level Marketing

Bisnis MLM tumbuh dan perusahan-perusahaan MLP pun bermunculan. Kegiatan penarikan anggota ada di mana-mana. Akibatnya, terkesan seolah-olah bisnis ini merupakan gelombang bisnis masa depan, model bisnis yang sedang mendapatkan momentum, semakin banyak diterima dan diakui secara legal, dan sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para penggagasnya, MLM akan menggantikan sebagian besar model pemasaran dan penjualan jenis lain. Banyak orang menjadi percaya dengan pengakuan bahwa keberhasilan dapat diperoleh siapa saja yang secara setia mengikuti sistem ini dan menerapkan metode-metodenya, dan bahwa pada akhirnya semua orang akan menjadi distributor MLM.

(jawab: Ini orang betul-betul bervisi sempit, tidak mungkin semua orang ber MLM. Apa dia belajar statistik ga ya? Lha kalau semua orang ber MLM, lalu siapa yang mau jadi dosen, mau jadi sopir, mau jadi penjaga pintu tol, mau jadi konsultan?)

Dengan pengalaman selama 14 tahun di bidang konsultan korporat untuk bidang distribusi dan setelah lebih dari 6 tahun melakukan riset dan menulis mengenai MLM, saya berhasil mengumpulkan informasi, fakta, dan masukan-masukan yang menunjukkan bahwa bisnis MLM pada dasarnya adalah kebohongan pasar bebas. Hal ini bisa dianalogikan dengan menyebut pembelian tiket lotere sebagai “usaha bisnis” dan memenangkan hadiahnya sebagai ” pendapatan seumur hidup bagi siapa saja”. Validitas pernyataan industri MLM tentang potensi pendapatan si distributor, penjelasannya yang mengagumkan tentang model bisnis jaringan, dan pengakuannya tentang penguasaan dalam distribusi produk adalah persis seperti validitas penampakan makhluk UFO.

(Jawab : Pengalaman 14 tahun belum tentu menunjukkan kualitas orang ini. Yang jadi pertanyaan besar adalah, apakah dia sudah benar-benar terjun ke dunia MLM paling tidak 5 tahun ? Kalau hanya jadi komentator saja, setiap orang juga bisa. Dan kita tahu, komentator selalu lebih pintar dari pada pemain bola-nya. Tapi dia ga pernah masukin gol ke gawang. Hari ini siapa saja bisa mengklaim dirinya ahli and berpengalaman. Contohnya di Indonesia baru-baru ini ada seorang yang mengaku pakar telematika, yang ternyata membahas teknologi miniDV dan 3CCD saja salah besar. Menggelikan memang. Bagaimana mungkin saya bisa tahu bahwa satu ajaran agama itu sesat jika saya sendiri tidak pernah memeluk agama tersebut ? Yang bisa bicara suatu aliran sesat dalam agama Islam ya adalah orang yang betul-betul menjalankan Islam, bukan pendeta. Yang bisa bicara suatu aliran sesat dalam agama Kristen yang orang yang betul-betul menjalankan Kristen, bukan ustad)

Legalitas sistem MLM hanya didasarkan pada sebuah keputusan pada t ahun 1979 untuk satu perusahaan. Petunjuk pelaksanaan secara legal yang dikemukakan dalam keputusan tersebut secara terus-menerus diabaikan oleh pelaku industri MLM. Kurangnya aturan maupun pemantauan oleh pihak yang berwenang juga menjadi sebab kenapa industri ini tetap bertahan walaupun ada beberapa tuntutan oleh Jaksa Agung negara bagian maupun Komisi Perdagangan Federal.

Prestasi ekonomi MLM selalu ditandai dengan angka kegagalan yang tinggi dan kerugian finansial bagi jutaan orang. Struktur MLM, di mana posisi pada rantai penjualan yang tak berujung dicapai dengan cara menjual atau membeli barang, secara matematis tidak bisa dipertahankan. Juga, system MLM yang memungkinkan direkrutnya distributor dalam jumlah tak terbatas dalam suatu kawasan pemasaran jelas-jelas tidak stabil. Bisnis inti MLM, yakni penjualan langsung, berlawanan dengan trend dalam teknologi komunikasi yakni distribusi yang cost-effective (berbiaya rendah), dan ketertarikan membeli pada pihak konsumen. Kegiatan penjualan secara eceran dalam MLM pada kenyataannya merupakan topeng dari bisnis utamanya, yaitu menggaet pemilik uang (investor) ke dalam organisasi pyramid yang menjanjikan pertumbuhan pendapatan yang berlipat-ganda.

(Jawab: Tingkat kegagalan di bisnis MLM adalah 80%, artinya hanya ada 20% saja dari pelaku MLM yang berhasil. Tidak mungkin semua orang berhasil. Tidak semua warnet bisa bertahan lebih dari 2 tahun, tidak semua perusahan dot.com bisa eksis, jadi apa yang salah dengan MLM. Semua bisnis mengalami tingkat kegagalan yang sangat besar. Sama halnya dengan Thomas Alpha Edison yang melakukan percobaan ribuan kali untuk menciptakan lampu listrik. Mengapa kegagalanya tidak dilihat, karena orang hanya melihat hasil akhirnya saja. Mereka sih tidak melihat dan menghargai bagaimana proses kegagalan yang berulang kali. Coba bandingkan 1 x berhasil dibandingkan ribuan kali gagalnya Edison, berapa sih persentase keberhasilannya? Satu lagi, statistik telah menunjukkan bahwa orang kaya jauh lebih sedikit dari orang miskin, dalam satu negara, pasti rakyatnya lebih banyak dari preside nya, memang jadi yang lebih sedikit lebih susah mencapainya. Kabarnya, yang masuk surga juga lebih sedikit…???)

Sebagaimana pada semua program piramid, pendapatan para distributor di posisi puncak dan keuntungan para perusahaan pemberi sponsor berasal dari masuknya para investor (penanam uang) baru secara terus-menerus di tingkat bawah. Jika dilihat secara kasar dari segi keuntungan perusahaan dan kekayaan kelompok elite di posisi puncak, model MLM akan tampak seolah-olah tidak akan ada matinya bagi, persis seperti program pyramid sebelum akhirnya tumbang atau dituntut oleh pihak berwenang. Konstituen atau penopang utama industri MLM bukanlah publik konsumen namun para penanam uang yang menaruh harapan. Pasar bagi para penanam uang ini tumbuh subur di saat-saat terjadinya perubahan ekonomi, globalisasi, dan PHK karyawan. Janji-janji tentang perolehan finansial dengan mudah serta kaitan antara kekayaan dengan kebahagiaan tertinggi juga berperan besar dalam kondisi pasar ini. Karenanya, arah pemasaran MLM ditujukan terutama kepada calon (prospek) distributor, bukannya berupa promosi produk ke para pembeli. Produk MLM yang sesungguhnya bukanlah jasa SLJJ, vitamin, atau krim kulit, namun program investasi bagi para distributor yang secara menyesatkan digambarkan dengan pendapatan tinggi, penggunaan waktu sedikit, modal kecil, dan sukses dalam waktu singkat.

(Memang harus disadari, saat ini adalah masa pergeseran ekonomi, mirip dari revolusi sosial ke revolusi industri, sekarang ke revolusi informasi. Berbeda dengan masa ekonomi industri, dimana arahan setiap orang adalah sekolah yang bener, cari nilai setinggi mungkin, lalu carilah pekerjaan yang nyaman. Kini semua mulai berubah, orang tidak harus bekerja di kantor, orang bisa memilih kapan dia bisa bekerja. Semua karena memang ekonomi sedang berubah. Yang paling menyedihkan adalah fakta yang memperlihatkan bahwa orang-orang kaya di dunia ini bahkan banyak yang tidak lulus kuliah. Prediksi kejatuhan Amerika adalah benar adanya, karena adanya baby boomer. Wajar sekali kalau Amerika menghalalkan segala cara untuk mencaplok Irak demi minyak and kepentingan ekonominya. Karena arus ekonomi kini berubah, ke depan yang jelas-jelas akan memimpin adalah Asia ( China ). MLM saat ini berada pada masa transisi, sangat mirip dengan pertama kali konsep franchise ditawarkan. Semua orang mencemoohkan bahkan menganggak ilegal konsep bisnis franchise. Hari ini siapa yang tidak ingin punya McD? Untuk dapat hak waralabanya yang tidak murah saja harus antri ? Para pemenang pada dasarnya adalah orang yang mengambil keputusan disaat orang lain tidak melihatnya sebagai peluang. Bagaimana Edison dianggap orang gila, bagaimana Wright Bersaudara dikucilkan gereja karena dianggap melebihi malaikat and burung? Semua orang yang akhirnya dikenang adalah orang-orang yang memang dianggap aneh pada masanya. Sedangkan para pecundang hanya bisa mengkritik, mengamati, mencemoohkan, dan akhirnya cuma berkata: ya dia sih bisa, saya sih ga ada bakat. Akhirnya hidupnya ya begitu-begitu saja, meninggal pun hanya segelintir orang yang peduli. Jangan bandingkan dengan meninggalnya Paus Johanes kemarin
Selengkapnya.....

Perbedaan sudut Pandang.....




Dewasa ini sering kita temui beberapa hal nyang melibatkan perbedaan sudut pandang seseorang. memang seyogyanya kalo memakai satu sudut pandang nyang sama, orang bisa sepaham dan satu visi. Tapi tidak tertutup kemungkinan orang melihat dari sudut pandang
yang lain. Mangkanya kalo ada perbedaan pendapat, jangan ngotot kalo pendapatnya nyang paling benar. Trus merasa berhak mbacok atau ngebom orang lain nyang beda pendapat dengannya. Kecuali tentunya dalam hal-hal tertentu nyang memiliki standarisasi baku untuk menentukan kebenaran. Misalnya agama, standarisasi bakunya ada. Jadi selama mengikuti standarisasi baku tadi ya nggak masalah kalo akhirnya beda. Hanya saja kalo tidak melalui standarisasi baku trus berpendapat beda.. lha ini..... njaluk dijantur wong edan koyo ngene ki. Untuk menunjukkan kalo orang bisa berbeda visi jika memakai sudut pandang nyang lain, simbah ngasih contoh lewat gambar2 nyang simbah pasang.

1. Gambar paling atas. Ini gambar wajah wanita apa orang lagi main alat musik?
2. Ini (gambar tengah) Gambar wajah sangar ataukah gambar orang sedang bercumbu?
3. Apakah gambar paling bawah itu memang lengkung (sehingga mblendhuk), ataukah sebenarnya garis lurus juga?
Selengkapnya.....

Keunggulan Produk Nutrisi Tianshi

Apa Kelebihan dan Keunggulan Produk Nutrisi Tianshi ?

Tradisi Bertemu Teknologi
Tianshi Group, sebuah perusahaan multinasional bidang bio technology berusaha mengadopsi prinsip pengobatan cina dengan teknologi modern, yaitu dengan meneliti ramuan - ramuan obat cina dan memproses serta mengemas menjadi produk nutrisi modern. Untuk kepentinga tersebut Tiashi Group menginvestasikan jutaan dollar
untuk penelitian yang melibatkan tabib traditional china, dokter, ilmuwan modern terbaik dan membeli lelang atas berbagai ramuan dan mempatenkannya di berbagai negara.

Hasilnya " Produk Kesehatan Yang Revolusioner ( John Hellerman), Berbagai penghargaan dan pengakuan diterima oleh produk tiashi dan tianshi dinobatkan sebagai riset nasional untuk industri kesehatan di china yang merupakan pusat ramuan traditional di dunia

Warisan ramuan yang telah berusia lebih dari 5000 tahun
Tianshi merupakan kelanjutan sejarah panjang pengobatan China yang berusia 5000 tahun yang telah diuji manfaat dan khasiatnya serta telah disempurnakan dari genrasi ke genersi. Sehingga formula Tianshi adalah warisan pengobatan tradisional yang sudah teruji keamanannya dari efek samping, terbukti manfaatnya untuk kesehatan dan khasiatnya untuk kesembuhan.

Membangun keharmonisan tubuh dan mengatasi penyakit dari akarnya
Sebagaimana prinsip pengobatan China, Nutrisi Tianshi juga menggunakan prnsipo pentingnya keharmonisan tubuh dalam menangani berbagai masalah kesehatan, sehingga nutrisi tersebut diberikan untuk memberi kemampuan pada tubuh untuk berfungsi secara maksimal mengalahkan penyakit. Pendekatan ini sangat berbeda dengan pengobatan modern, yang lebih mengutamakan penggunaan obat kimiawi untuk melawan penyakit atau mengatasi keluhan kesehatan secara parsial.
Ketika ada virus menyerang maka obat obatan modern diminum untuk membunuh virus tersebut, yang terkadang secara tidak sengaja membunuh sel tubuh (efek samping). Tetapi dengan nutrisi Tianshi tubuh diberdayakan untuk mampu melawan virus tersebut. Yang bermanfaat. Ketika seorang menderita diabetes, maka pengobatan modern manangani dengan mengurangi konsumsi gula atau mengkonsumsi obat yang menetralisir gula, atau menyuntikkan insulin. Sedangkan nutrishi Tianshi yang menggunakan pendekatan pengobatan China melakukan pendekatan dengan mengembalikan fungsi pancreas sehingga bisa menghasilkan cukup insulin yang berfungsi mengatur kadar gula darah (mengatasi masalah kepada akar bukan dari akibat).

Bukan efek samping tetapi nilai tambah
Setiap produk nutrisi Tianshi tidak bermanfaat hanya untuk satu penyakit tapi berbagai penyakit yang berkaitan dengan kekurangan nutrisi tersebut. Yang menarik, bukan efek samping yang muncul, tapi bahkan memberikan efek penyembuhan / manfaat tambahan terhadap keluhan kesehatan lainnya.
Sehingga anda tidak perlu kaget jika anda mengkonsumsi produk tertentu untuk penyakit tertentu tetapi tiba-tiba anda merasakan dua manfaat sekaligus. Misalnya anda minum Antilipemic Tea untuk mengurangi berat badan ternyata selain berat badan berkurang, rematik dan asam urat anda hilang, atau anda minum Double Cellulose untuk sakit maag, ternyata selain maag anda membaik wasir dan ambein juga hilang. (dalam beberapa kasus yang muncul bukan efek samping tapi reaksi).

Alami tanpa bahan pengawet
Produk Tianshi dibuat dengan bahan alami sehingga mudah diserap oleh tubuh. Bahkan begitu alaminya produk Tianshi, rpoduk dikemas tanpa bahan pengawet.
Silakan anda buka botol kemasan Tianshi maka anda tidak akan menemukan silical gel pengawet obat didalamnya (perlu anda ketahui : Produk kesehatan/nutrisi umum boleh mengklaim produknya alami walaupun kandungan alaminya hanya terkandung 10%, sedangkan Tianshi sepenuhnya alami).

Kemasan dan cita rasa modern
Banyak yang sudah mengakui keunggulan dan khasiat obat China, tapi mereka mengeluh rasanya yang pahit dan tidak enak di mulut. Hal ini tidak akan anda temukan di produk Tianshi, karena semuanya kecuali antilipemic tea, sudah dikemas dalam kapsul atau tablet yang higenis.
Anda bahkan bisa ketagihan jika mengunyah Double Cellulose yang rasanya asam manis, begitu juga anak anda akan ketagihan minta Calcium Chewable untuk kebutuhan kalsium sehari-hari. Calcium Powder produksi Tianshi bahkan lebih mirip rasa susu atau biscuit ditumbuk daripada kebanyakan rasa kalsium yang terasa seperti seng atau berbau logam.

Eksklusif dan berkualitas
Sebagian besar produk Tianshi eksklusif dan berkualitas tinggi, sehingga anda tidak akan mendapatkan produk sejenis kecuali di Tianshi. Beberapa produk seperti Cordyceps dan Antilipemic Tea dibeli dari lelang dan merupakan resep kekaisaran China. Produk lain Tianshi, bahannya hanya bisa didapat di daerah tertentu saja. Cordyceps sendiri merupakan kombinasi ulat dan tanaman yang tumbuh hanya didataran tinggi Tibet, begitu juga Gynnostemma Penthaphylum yang hanya tumbuh dipegunungan Himalaya. Beberapa produk juga mendapat kualitas tertinggi, Hanya kalsium Tianshi mencapai penyerapan tertinggi hingga 95%, dan merupakan tingkat penyerapan tertinggi di dunia (hak patennya dibeli seharga setengah juta US dollar pada tahun 1995). Nutrisi Vigor terpilih sebagai suplemen terbaik di China tahun 2002.
Menyadari eklusifnya produk-produk tersebut, Mr. Li Jin Yuan menginvest jutaan US dolla hanya untuk mematenkan produk tersebut di berbagai penjuru dunia.

Bebas Pemalsuan da Pengoplosan
Banyak produk kesehatan Cina yang dioplos atau dipalsukan , karena rantai pemasaran yang panjang dan control yang tidak ketat. Produk Tianshi bebas dari pemalsuan dan pengoplosan karena dijual secara langsung melalui network marketing dengan control yang sangat ketat dari pada distributornya.

Pengakuan dan Sertifikasi Produk Tianshi
- Produk Nutrisi Cina Berstandar International
- Sertifikasi oleh FDA
- Badan POM
- Sertifikasi Halal
- Sertifikasi dari PBB

Selengkapnya.....

Pengusaha = Pengangguran??

Duuhh, ngapain sih buka usaha? Setiap hari seperti pengangguran. Kalau mau profesional ya harusnya itu di kantoran. Bukan dengan dagang. Sayang kan kamu sekolah tinggi-tinggi cuma jadi pedagang. Lagian ngapain sih malah berhenti dari kantor kamu, padahal udah enak
gitu!” Celoteh Rani kepada adiknya yang memutuskan menjadi pengusaha dibandingkan bekerja di kantor.
Penggalan pembicaraan antara Rani dan adiknya diatas merupakan salah satu bentuk pola pikir yang masih membelenggu sebagian besar masyarakat di Indonesia saat ini. Walaupun era perekonomian dan keterbukaan peluang bisnis sudah mulai menampakkan giginya, ternyata hal tersebut belum dapat merubah cara pandang sebagian besar masyrakat.
Banyak orang ketika melihat sosok pengusaha, langsung menembak ketika orang tersebut telah berhasil. Misalnya membandingkan pengusaha yang baru merangkak seperti pengangguran dan tidak sukses. Sedangkan pengusaha sukses ya seperti Sampoerna & Microsoft misalnya. Padahal mereka sama sekali tidak mau membuka mata melihat siapa tokoh dibalik kesuksesan perusahaan-perusahaan besar dan raksasa ini. Kerja keras dan perjuangan yang dimulai dari nol. Dari menjual lintingan tembakau sampai bekerja keras dahulu di perusahaan Apple (seperti Bill Gates) sambil mengumpulkan keberanian dan menunggu momentum yang tepat untuk memutuskan membuat usaha sendiri. Hasilnya? Bisa dilihat bersama dan kita nikmati bersama kejayaannya bukan.
Ternyata doktrin jaman dahulu yang selalu mengelu-elukan dari jaman sekolah dasar, bahwa kalau sudah lulus sekolah ya cari kerja di perusahaan bonafit. Mungkin tidak ada yang pernah mengajari kita sejak dini untuk mendorong menjadi pengusaha sesuai kemampuan dan apa yang kita senangi. Misalnya, anak yang sejak dini sudah sangat senang melukis, justru tidak didorong untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Malahan tetap didorong untuk melanjutkan sekolah jurusan ekonomi, dan bekerja di sebuah bank. ironis bukan. Sementara dengan keahliannya, bila diteruskan dan dikembangkan semaksimal mungkin, ia bisa membuka galeri seni dan sekolah melukis. Ujung-ujungnya, pengusaha tidak memiliki arti dibandingkan dengan menjadi pekerja kantoran.
Kalau boleh jujur, saya pribadi sangatlah menentang pendapat Rani yang menentang adiknya sendiri untuk tidak menjadi pengusaha. Ketidakbanggaan yang dimunculkan Rani sangatlah subyektif tidak mendasar. Profesi hanya dikaitkan dengan menjadi pekerja kantoran. Padahal saat ini tidak sedikit lho pekerja kantoran ingin menjadi pengusaha. Hanya saja masih banyak kendala yang mereka hadapi. Salah satunya ya komentar-komentar miring dari keluarga, teman dekat, sahabat. Ya…seperti Rani diatas.
Padahal, seorang pengusaha adalah seseorang pemberani. Lho, kenapa? Ya, karena dengan keluar dari belenggu image “kantoran” yang selalu aman karena setiap bulan dapat penghasilan, para pemberani ini justru mengambil tanggung jawab yang lebih besar lagi. Pengusaha tidak bisa hanya memikirkan perutnya sendiri ataupun keluarganya saja. Ia harus turut bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup banyak orang yang mendukungnya (dalam artian pegawainya). Dan tidak mudah lho menjadi seorang pengusaha. Karena tuntutan yang paling utama adalah bagaimana usahanya itu terus berputar bahkan setiap detiknya. Waktu begitu terasa sempit dan sangat berharga. Sedangkan karyawan, terkadang masih bisa tidak ada kerjaan.
Nah, semua kembali pada diri kita dan sudut pandang kita melihat segala sesuatu. Jika Anda tidak membuka kacamata kuda Anda, maka Anda tidak akan berkembang mengikuti kemajuan jaman. Anda akan tertinggal, dan menjadi orang-orang berfikiran sempit.
Sehingga apapun latar belakang Anda, mari kita belajar dan terus belajar. Melihat segala sesuatu dengan keterbukaan. Profesi tidak melulu pekerja kantoran. Sekolah tinggi bukan menjadi tolok ukur seseorang dinilai cerdas. Hanya perpaduan kerja keras, keuletan, pengalaman dan keberanianlah yang menentukan kesuksesan seseorang.
Mari bersama mencapai sukses!

Selengkapnya.....

Supermarket MLM Tianshi

Tianshi Terus berkembang. Mengemban misi untuk menjangkau seluruh Dunia. Visi yang dibawa adalah kesehatan, kekayaan, kedamaian dan kemajuan. Prinsip Tianshi, jika orang sehat, ia menjadi sejahtera, gaya hidup berubah. Sesuai motto Tianshi :
Menyehatkan Umat Manusia, Mensejahterakan Masyarakat. Motto itulah yang ditularkan ke seluruh dunia.

Pada tahun 2006, Tianshi Group akan menghasilkan 8.000 produk dan tahun 2007 akan menjadi 10.000 produk. Tianshi telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan besar dunia lainnya dalam rangka menggalakkan Program Supermarket MLM di seluruh dunia. Seperti Pfizer dari Amerika serikat, Lo Real dari Perancis, Shiseido dari Jepang, Taiwan Plastic dari Taiwan dan lebih dari 200-an perusahaan besar dari Jerman, Swiss, Spanyol, Yunani, Kanada, Korea, Brazil, Argentina, Mesir, Australia, India, Malaysia, Singapura dan China, yang akan menyiapkan produk-produk konsumen yang berkualitas teknologi tingi mengikuti tren Internasional (baca kompas 14 Mei 2006).

Program ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan pasar global dan tren bisnis masa depan. Dengan Program Supermarket MLM maka setiap kebutuhan manusia baik sandang pangan, maupun papan bisa dipenuhi dalam satu tempat saja (one stop shopping). Orang mau berbelanja apapun bisa dilakukan di satu tempat. Selain itu pengeluaran rutin seperti isi pulsa telpon, isi bensin, asuransi mobil, perjalanan wisata, biaya tiket dan akomodasi selama perjalanan, akan dihitung sebagai omzet pembelian ke Tianshi dan akan dikembalikan dalam bentuk bonus dan reward. Sehingga makin banyak kita belanja, semakin murah, begitu kata Mr. Li saat bertemu dengan Top Leader Tianshi Indonesia disaat berkunjung ke Indonesia pada tanggal 5 Mei 2006 di Hotel Sangrilla Jakarta.
Sumber : Majalah Vision Volume 2 tahun II Juni 2006
Selengkapnya.....

Pandangan Aa’ Gym tentang MLM

"…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka menngubah keadaannya yang ada pada diri mereka sendiri."

MLM boleh saja berasal dari barat. Namun, dalam praktek dan implementasinya, bisnis ini penuh nuansa Islam, baik silaturahmi, tolong menolong dan tawakal dalam merubah nasib.
Islam, sebagai agama rahmatan lil alamin, tidak melulu mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta-Nya (hablum minallah).
Melainkan hubungan antara manusia dan sesamanya (hablum minannas). Kedua hal tersebut tak dapat dipisahkan. Lebih-lebih dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi, suatu tugas yangt ak dapat diemban oleh malaikat, hamba Allah yang paling taat menjalankan perintah-Nya.

Dalam melaksanakan kekhalifaannya itu, Ilahi menyiapkan beberapa perangkat kepada manusia, sesuatu yang tak diberikan sempurna kepada mahluk lainnya, seperti akal, nafsu, naluri, budi, ilmu dan agama. Karena itu, manusia merupakan mahluk paling sempurna diantara mahluk ciptaan-Nya. Dan perangkat-perangkat tadi digunakan, setelah manusia menjalankan shalat (hablum minallah), seperti diamanatkan dalam Al Qur’an surat Al Jumu’ah, ayat 62: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kami di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. Carilah karunia Allah pada ayat tersebut – banyak menyebut kewajiban manusia untuk bekerja dan berusaha – bukan semata-mata uang. Kata K.H Abdullah Gymnastiar, dalam tulisannya di Republika, rubrik Taushiyah, alat ukur keuntungan dalam berbisnis atau bekerja itu ada lima.

Pertama, keuntungan amal shaleh.

Kedua, keuntungan membangun nama baik.

Ketiga, keuntungan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan.

Keempat, keuntungan membangun tali silahturahmi atau relasi yang baik.

Kelima, keuntungan yang tidak sekadar mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, melainkan bagi banyak orang dan memuaskan orang lain.

Ternyata, dari lima alat ukur itu, semua terakomodir dalam bisnis MLM. Misalnya, keuntungan membangun relasi dan silaturahmi, merupakan hal pokok dalam bisnis MLM. Sebab, dalam bisnis MLM, dibangun atas dasar dua prinsip: menjual dan mensponsori orang lain ke dalam bisnis ini.

Kedua hal tersebut, hanya dapat dilakukan dengan melakukan silaturahmi (dalam MLM disebut home sharing, home meeting). Dalam silaturahmi itu, pelaku bisnis ini mempresentasikan tentang keunggulan produk maupun peluang bisnisnya untuk menjadi jutawan.

Silaturahmi, dalam bisnis MLM, dianjurkan dari orang-orang terdekat dahulu, seperti anggota keluarga dan sahabat. Kepada merekalah, kunjungan dilakukan untuk memperkenalkan bisnis ini. Lalu, dilanjutkan dalam aspek yang lebih luas, tetangga, relasi, maupun kenalan-kenalan baru.

Lagi-lagi dalam perspektif Islam, silaturahmi dan menjual, juga dianjurkan. Silaturahmi dalam hadis nabi yang diriwayatkan oleh Bukahri, "Siapa yang ingin murah rezekinya dan panjang umurnya maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi". Begitupun saat ditanya oleh sahabatnya tentang usaha yang terbaik, Rasullah menjawab: kerja dengan seseorang dan semua jual beli yang mabrur. Kebetulan, sebelum diangkat menjadi rasul, profesi nabi adalah berdagang yang dilakukannya sejak usia 12 tahun.

Dalam berdagang, nabi dikenal jujur, sehingga dijuluki Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Kejujuran nabi dalam berdagang –samapai ke negeri Sjam – membuat investornya konglomerat Siti Khadijah, jatuh cinta. Keduanya menikah dalam usia yang terpaut jauh: Siti Khadijah berusia 40 tahun, sedang nabi 25 tahun.

Setelah berhasil mensponsori, maka peran upline selaku "orang tua" kepada downline dilakukan. Layaknya orang tua, upline memberikan pengarahan, bimbingan dan mengajarkan tentang seluk beluk bisnis ini. Ataupun mengikuti training dan pelatihan yang dilakukan perusahaan maupun para leader, yang dalam Islam, dikenal Taushyiah (saling berbuat kebaikan) Dalam kegiatan ini, seperti dikatakan oleh Aaa Gym – demikian sebutan akrab K.H Abdullah Gymnastiar – diperoleh keuntungan menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan.

Katanya, jika punya banyak uang, tapi tidak berilmu, sebentar saja uang itu bisa hangus. Tidak sedikit orang punya uang, tetapi tidak memiliki banyak pengalaman, sehingga mereka mudah
tertipu. "Sebaliknya, misalkan uang kita habis dirampok, kalau kita memiliki ilmu, kita bisa mencarinya lagi dengan mudah," demikian cuplikan dari surat kabar.

Sumber: http://totalwellnes s.blogsome. com/2006/ 08/06/aa- gym-tentang-
mlm/
Selengkapnya.....

Tianshi Dobrak kebohongan MLM

Oleh Petrus Salu, SVD

JUDUL tulisan ini diambil dari judul sebuah buku terbaru yang sedang dalam edaran, ditulis oleh Yulius P Silalahi, cetakan 1, Jakarta, Bina Niaga Jaya, Januari 2006. Tianshi merupakan sebuah istilah asing, maka ia kurang dikenal, jangankan disayangi. Walau
asing namun telinga, mata dan hati sejumlah besar masyarakat Nusa Tenggara Timur mulai perlahan-lahan pahami, mengerti, bahkan diterima, dihayati dan dihidupi.

Tianshi adalah salah satu MLM (multi level marketing) yang tergolong paling muda di kawasan ini. Ia tidak sekadar menjanjikan. Ia lebih berbuat baik, bahkan berbuat baik sebanyak-banyaknya (ia menerjemahkan iman, harap dan kasih dalam kenyataan). Ia menyediakan sekolah pendidikan dengan sistem network marketing, stragery planning, marketing plan. Saya mempelajari Bill Gate, sang pemuda terkaya zaman ini lewat computer microsoft-nya yang sedang mengukir era informasi dan komunikasi global. Saya juga mempelajari guru Bill, yakni Robert T Kyosaki, sang guru yang kaya akan ilmu manajemen modern dan kaya pula akan uang. Robert, dalam bukunya The Cash Flow Quadrant, melihat bahwa dunia ini sedang dihuni oleh empat (4) macam orang berikut: Orang E dan S di sisi kiri, dan orang B dan I di sisi kanan.

Tiangshi menggunakan sistem di atas untuk terus mengubah paradima lama (orang E dan orang S di sisi kiri) dan menampilkan paradigma baru (orang B dan orang I di sisi kanan). Untuk merelisir strategi dan ilmunya yang modern, Tianshi menyediakan dan menawarkan 13 jenis produk andalan yang sangat berkhaziat sekaligus menjanjikan sebuah kesejahteraan nyata bagi siapa saja yang mau berbisnis.
Pengalaman pribadi

Setelah cukup lama mempelajarinya dengan cukup baik, mulanya saya tidak menjadi anggota melainkan mempraktekkan produk kesehatannya. Saya kaget bahwa banyak penyakit ganjil dan aneh yang sulit disembuhkan bisa pulih kembali. Satu dua orang yang sudah ditolak dokter bisa disembuhkan. Banyak penderita yang sudah menderita belasan tahun bahkan puluhan tahun bisa sembuh seketika. Penyakit hepatitis yang belum ada obatnya yang pas bisa sembuh. Banyak pasien dengan penyakitnya yang sudah lama diderita dapat disembuhkan seperti penyakit: ambeien, amandel, asam lambung, epilepsi, asam urat, asma, TBC, batuk, bersin-bersin, bronchitis, darah rendah, darah tinggi, diabetes, luka terbuka, diare, sakit gigi, ginjal, HIV/AIDS, insomnia, jantung, paru-paru, kandun kemih, kanker payudara, kanker usus, kecerdasan, kolesterol, kista, liver, hepatitis, berbagai sakit kepala, leukemia, lukadalam, prostat, punggung, pinggang, osteoporosis, stroke, dan ratusan penyakit lainnya.

Mengapa pengobatan Cina unggul? Teknik pengobatan Cina dimulai 5000 tahun silam, dan mulai dibukukan sekitar 2500 tahun lalu (Kitab The Yellow Emperor’s Classics of Internal Medicine). Artinya, pengobatan Cina telah diuji dari generasi ke generasi, khaziatnya telah dirasakan dari masa ke masa, dan segala kesalahan sudah diperbaiki satu per satu, kasus per kasus. Sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pengobatan Cina, khaziatnya sudah terbukti, keamanannya sudah terjamin, karena sudah teruji coba selama ribuan tahun.

Bukan omongan belaka tapi fakta, dan mereka yang sudah sembuh setelah menderita bertahun-tahun sedang bersaksi tentang berita gembira ini. Terkadang dalam refleksiku, saya teringat akan Injil Lukas yang menyebutkan Yesus sebagai dokter : Orang buka dimelekkan matanya, orang lepra dibersihkan, orang kusta ditahirkan, orang lumpuh dipulihkan, seekor domba saja yang hilang, Ia tinggalkan yang ke 99 domba lain, dicari sampai ditemukan kembali. "Roh Tuhan ada di atasku, Dia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas dan memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Lk. 4:18-19).

Lantas saya bertanya dalam permenunganku: Bukankah Yesus yang telah bangkit jaya sedang berjalan-jalan dalam dan melalui tianshi mencari orang-orang sakit di pulau-pulau Nusa Tenggara Timur? Para penghuni pulau-pulau Nusa Tenggara Timur sudah dan sedang didatangi aneka rupa MLM "terang" dan "gelap". Banyak MLM telah menjanjikan muluk-muluk tentang uang dalam jumlah besar, tentang berbagai produk yang katanya hebat sekali, sampai-sampai masyarakat tergiur, lantas bergabung gara-gara terpukau. Alhasil: frustasi, stres, kecewa, saling bermusuhan, kejar-mengejar, tuding-menuding, dan seterusnya. Janji-janji tinggal janji.
Asal usul tianshi
Cangzhou, salah satu kota di Cina, sudah berabad-abad terkenal dengan patung besi kuno berupa seekor singa. Patung itu menjadi lambang Cangzhou, sehingga ia dijuluki Kota Singa. Trade mark Tianshi Group dikenal melalui logi TIENS berlambang Singa Terbang. TIENS berasal dari bahasa Cina yang disebut tianshi. Kosa kata tianshi merupakan gabungan dari kata tian dan shi. Tian berarti surga atau langit, diasosiasikan sebagai kemauan surga, posisi geografis yang tepat, dan dukungan rakyat. Sedang shi berarti singa.
Kisah tian dan shi menjadi ikon Tianshi Group bermula dari kota kelahiran Mr. Li Jinyuan, Cangzhou. Li Jinyuan (orang kedua terkaya di Cina dengan penduduk 1,5 miliar (merupakan versi Internasional Daily News) adalah pendiri tianshi yang saat ini sedang merangkul dan melayani 200-an negara di dunia dan telah diramalkan olehBill Gate (pencetus era informasi dan komunikasi global) bahwa pada tahun 2010 akan lahir era terbaru yang lebih menggegerkan, yakni era industri perawatan (wellness revolution), dan dalam hal ini tianshi adalah jantungnya.
Moto Li Jinyuan "Menyehatkan umat manusia dan melayani masyarakat." Ia mendirikan perusahaan dengan nama Tianshi, Singa Langit. Singa mewakili kenangan indahnya kepada Kota Cangzhou, dan makna ikon singa diberi sayap merupakan aspirasi membara dan kekuatan jiwa muda Tianshi Group.
Rancangan logo tianshi dipusatkan pada busur dinamis, mewakili tema teknologi tinggi. Struktur interaktifnya menyampaikan arti kemungkinan tak terbatas, melambangkan energi yang tidak pernah surut dan pengembangan merek TIENS tanpa henti.
Warna-warni logo tianshi mengandung makna. Hijau mewakili kesehatan, pertumbuhan, panen, dan perlindungan lingkungan yang menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Kuning berarti kesejahteraan dan harapan, berfungsi sebagai dukungan finansial dari usaha global perusahaan. Hitam melambangkan kekuataan dan kemantapan tianshi. Biru berarti kearifan teknologi dan visi. Merah menampilkan antusiasme, berjiwa muda dan vitalitas sebagai pemenuhan misi dan pandangan ke depan.
Pedoman operasi: diversifikasi; merek-merek kelas satu, bisnis global; sumbangsih terhadap umat manusia. Status bisnis: perusahaan kelas satu yang terdiversifikasi secara global. Filsafat bisnis: memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan memulihkan kesehatan umat manusia. Sasaran: meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan manfaat kepada semua orang. Filsafat pelayanan: kepraktisan, kerja keras, komitmen, kreativitas, antusiasme, dan efisiensi. Budaya perusahaan: secara sungguh-sungguh mengabdikan diri untuk membawa kesehatan, keyakinan, harapan, keberhasilan dan kesejahteraan manusia dengan tujuan utama "melayani masyarakat dengan memulihkan kesehatan umat manusia". Semangat perusahaan: melayani negeri dengan membangun sebuah bisnis yang berhasil. Secara konstan berusaha meraih tujuan-tujuan lebih tinggi melalui kerja sama yang harmonis dan pengabdian sungguh-sungguh. Prinsip pengelolaan organisasi: berorientasi kepada rakyat. Strategi pengembangan: perubahan bertahap ke arah pasar internasioanl. Slogan internal: sebarkan kesehatan dan kebahagiaan ke seluruh dunia. Slogan eksternal : bekerja bersama dan terbang bersama!

Sepuluh kebenaran tianshi
Berusaha keluar dari kemiskinan merupakan salah satu perhatian utama bisnis tianshi. Minimal ada sepuluh jenis kemiskinan yang sejak awal dan secara terus-menerus berusaha dientaskan. Cita-cita, harapan dan impian tianshi agar manusia mampu memenuhi seluruh hirarki kebutuhannya sebagaimana telah ditawarkan oleh Abraham Maslwo. Memerangi sepuluh jenis kemiskinan merupakan identifikasisepuluh kebenaran tianshi. Tapi perjuangan ini mendapat tantangan dari orang-orang yang sepikiran dengan Roberth L Fitz Patrick yang membahas secara keliru tentang sepuluh kebohongan MLM (Silahkan baca buku: Tianshi Mendobrak Kebohongan MLM, halaman 33-58 oleh Yulius P Silalahi). Berikut ini adalah sepuluh kebenaran tianshi:


1. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan finansial": kemiskinan uang. Tianshi serius dan tulus mengajak para distributor mencapai "kemerdekaan finansial", karena bisnis ini memberikan penghasilan tidak terbatas. Tianshi tidak menghendaki mereka mengalami kerugian atau menjadi pecundang sebab kerugian mereka adalah juga kerugian tianshi.
2. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan pendidikan": miskin sekolah. Tianshi memberikan "kemerdekaan pendidikan". Dalam bisnis ini tidak ada pembatasan tingkat pendidikan, pengalaman dan latar belakang seseorang.
3. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan karier": miskin profesi. Tianshi adalah sebuah gelombang masa depan untuk meninggalkan kesuraman di masa lalu. Tianshi adalah sebuah pilihan atau alternatif yang menyediakan "kemerdekaan karier", dalam bisnis ini ada jenjang karier. Setiap orang bebas memilih jenjang karier yang diinginkannya, bahkan tidak akan mengalami penurunan jenjang karier. Tidak ada istilah "tidak ada lowongan", bahkan mengundang banyak orang untuk bergabung. Pasalnya prestasi seseorang tidak ditentukan oleh omzet pribadi yang tinggi melainkan omzet kelompok yang besar. Bisnis ini menampung banyak orang yang membutuhkan tempat beraktivitas dan berkarier.

4. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan rohani": miskin rohani. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia bukan saja butuh sehat dan uang tetapi yang lebih penting adalah kebutuhan akan pemenuhan kemerdekaan rohaninya. Seperti dikatakan Abraham Maslow, manusia mempunyai kebutuhan fisiologis, the esteem needs, dan the actualization needs. Siapa pun menghendaki kebahagiaan dan harapannya terpenuhi, sehingga ia merdeka secara rohaniah. Hidup senang dan tenang.
5. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan mental": miskin kepribadian. Di bisnis ini selalu ada pendidikan mentalitas. Misalnya bagaimana sikap mentalitas positif ditanamkan. Bagaimana memberikan motivasi dan presentasi dengan tulus, tidak peduli apa kata orang. Dengan demikian seseorang mempunyai mentalitas yang kokoh dan kuat. Tianshi membuat sebuah gerakan spiritual mengajak para distributor mencapai kesejahteraan danhidup sehat. Apakah ada jajaran atau agama yang melarang umat manusia mencapai kesejahteraan dan hidup sehat?
6. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan emosional".
Tianshi mengajarkan orang untuk bisa mengontrol emosi, karena bisnis ini membutuhkan kesabaran, keuletan, dan ketabahan sehingga emosi terkontrol. Di bisnis ini orang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi: bercerita, menjelaskan danmemberikan presentase tentang bisnis. Sehingga orang yang tadinya pemalu dan tidak mempunyai kemampuan berbicara di depan umum, akan semakin mahir berbicara. Berbicara adalah pekerjaan sehari-hari para distributor.
7. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan kesehatan": miskis
sehat. Tianshi mendorong para distributor mencapai "kemerdekaan kesehatan", karena bisnis ini mengajak orang hidup sehat.
8. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan sosial": miskin relasi, miskin teman, miskin jujur dan miskin silaturahmi. Tianshi menjadi jembatan untuk mencapai "kemerdekaan sosial", karena bisnis ini senantiasa menambahkan persaudaraan dan memiliki banyak teman dan prinsip tolong-menolong dalam kehidupan gotong-royong dengan mengedepankan kejujuran.
9. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan waktu", terikat atau dibatasi oleh waktu. Tianshi memberikan "kemerdekaan waktu", karena bisnis ini memberikan kebebasan menggunakan waktu sesuka hati.
10. Di masyarakat ada orang yang mengalami "kemiskinan masa depan".
Tianshi memberikan kesempatan pensiun muda, kaya dan sehat. Kesempatan pensiun muda dan kaya dimungkinkan melalui marketing plan dan support system perusahaan. Sehat dimungkinkan melalui produk-produk berkualitas. Kualitas produk tianshi dijamin.
Selengkapnya.....

The Next Trillion

Buku : The Next Trillion

ERA BISNIS MAKANAN KESEHATAN

Menurut pengamat ekonomi dan penulis buku Paul Zane Pilzer, data satu decade mendatang ada perkembangan industri yang fantastik, Industri Kesehatan. Prediksi ini bukan tanpa dasar, karena ada generasi yang mampu menggerakkan ekonomi dunia, yakni Baby Boomer.
Baby Boomer, sebuah generasi yang belakangan menjadi penggerak, trendsetter gaya hidup yang mampu menjadi mesin penggerak ekonomi global. Mereka yang membuat industri property meledak, mereka yang membuat industri otomotif berkembang pesat. Baby boomer pula yang menggerakkan industri asuransi, computer dan internet.

Generasi Babby Boomer adalah sebuah generasi yang tidak lagi memikirkan bagaimana mencari uang. Mereka adalah generasi yang berada pada puncak penghasilan. Mampu mendapatkan lebih banyak uang, dan memiliki daya beli yang tinggi. Mereka pada tingkat produktifitas tinggi.
Sangat masuk akal, jika salah satu decade mendatang, mereka diperkirakan akan menggerakkan industri kesehatan. Karena pada usia yang sangat produktif (37-55 tahun) mereka ingin lebih sehat (feel healthier), memperbaiki penampilan (look better), memperlambat penuaan (slow down aging), dan ingin mencegah berbagai macam penyakit (prevent diseases). Intinya mereka ingin merawat kesehatannya, mereka tidak rela penyakit mencuri usia produktifnya. Di Amerika jumlah mereka memang hanya 30% dari populasi, namun mampu memberikan sumbangan GNP (Growth National product) sampai 50%.

Pada Tahun 70-an, dunia dikejutkan dengan Microwave
Tahun 80-an Industri Video meledak
Tahun 90-an Industri Computer dan Internet merambah dunia
Maka memasuki abad 21 ini, industri perawatan kesehatan (wellness industry) akan merajai dunia. Apalagi, tekanan persaingan dan tekanan pola makan, dan tekanan polusi semakin tinggi.
Apa yang anda bayangkan, duduk saja atau mengambil bagian?? ini adalah sebuah PELUANG.

Menurut paul, ada 4 (empat) pilihan jika mau berpesta pada peluang ini.

1. Tenaga Ahli (Practitioner)
Mereka akan merasakan hasilnya pada jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Tentu saja jika ingin menjadi tenaga ahli, harus dibekali dengan pendidikan yang tidak murah. Jadi harus melakukan investasi dalam bentuk sekolah yang menghabiskan waktu beberapa tahun, dan uang yang tuidak sedikit. Lalu mau menukarkan waktu sebagai peneliti dengan uang.

2. Sebagai Produsen (Manufacture)
Menarik ambil bagian dengan membangun industri. Tentu saja harus didukung dengan investasi jutaan bahkan miliaran dollar untuk membangun pabrik, infrastruktur, biaya riet, hak paten, pengangkutan barang dll.

3. Penjual Eceran juga berpeluang sangat menggiurkan.
Tetapi tetap saja harus menyiapkan beberapa hal, seperti membayar lisensi, mampu bekerja tujuh hari seminggu, memiliki strategi iklan dan membayar sejumlah karyawan. Sebuah investasi yang jumlahnya tidak sedikit.

4. Distributor
Dalam 30 tahun perkembangan bisnis di dunia, distributor adalah bagian rantai bisnis yang paling besar mendapatkan keuntungan. Jadi keuntungan terbesar bukan pada pembuatnya. Contohnya seperti Sam Walton (pemilik Wall Mart), Fred Smith (Fedex), Josh Bishop (Amazone). Mereka adalah DISTRIBUTOR.
Namun mereka menjadi distributor dengan cara-cara yang sudah dikenal masyarakat. Maka distributor abad 21 ini akan menjadi miliarder dengan cara yang lebih cerdas. Yakni memberikan pendidikan kepada konsumen tentang produk baru dan memberikan informasi tentang cara penyalurannya, yakni dengan sistem NETWORK MARKETING.
Bisnis Distribusi ini memang sangat mengandalkan Kecepatan Pikiran, Produk yang lebih baik, Distribusi yang lebih baik. Karena pasar yang potensial adalah Baby Boomer. Gaya hidup mereka tidak bisa dihentikan, mereka ingin bersenang-senang, ingin mobil mewah, Mereka tidak ingin cepat tua. Mereka siap membayar berapa saja agar tetap awet muda, sehat dan penuh vitalitas.
Sebuah pepatah dari Cheryl Russel: "Bisnis yang cukup cerdik adalah mengenali apa yang diinginkan Baby Boomer"
Jadi, Apa Anda masih mau menunda kesempatan??

Bahan :

- Award News Edition Vol 1, 6 Dokter Bicara : Cara Produk Tianshi Sembuhkan penyakit

- The Next Trillion karya Paul Zane Pilzer
Selengkapnya.....

Bangun Asset???Untuk apaa???

Adalah dua mahluk Allah sama-sama makan nyamuk tapi beda cara & gaya dapatkan nyamuk, yaitu cecak dan laba-laba.

Cara cecak:
Begitu lapar langsung berburu nyamuk diseluruh bidang datar yang dia temui dengan cara mengejar-ngejar…sampai akhirnya setelah tiga hari dan nyaris kelelahan baru dapat satu nyamuk dan…masih lapar lagi!.

Cara laba-laba:
Begitu lapar langsung mencari tempat strategis untuk bangun sarang. Setelah dia dapatkan tempat yang strategis mulailah laba-laba "bekerja" membangun sarang. Laba-laba dengan tekun membangun
sarang yang rapat, kuat dan besar agar sarang tersebut dapat awetdan banyak nyamuk yang tersangkut. Selesai sarang dibangun, laba-laba kembali tidur. Bangun tidur laba-laba tersenyum karena sudah ada tiga ekor nyamuk tersangkut di jaring buatannya. Padahal satuhari laba-laba cukup makan satu nyamuk. Laba-laba kelimpahan makanan banyak!

Sobatku…menurut Anda..manakah yang lebih cerdas dalam mendapatkan makanan, si cecak ataukah si laba-laba?

Mari kita bahas…si cecak bekerja untuk dapatkan nafkah dengan cara barterkan waktu dan tenaganya secara aktif, dan hasil yang didapat adalah "active income". Bila cecak tak lagi memiliki keduanya maka bagaimana dengan kelangsungan hidupnya?.

Sedangkan si laba-laba bekerja mencari makanannya dengan cara menginvestasikan waktu, tenaga dan liurnya untuk bangun sarang. Laba-laba baru mendapatkan makanannya dengan menanti nyamuk tersangkut dan tentu saja setelah sarang selesai dibangun. Berarti laba-laba bekerja untuk mendapatkan "passive income"nya, yaitu income yang datang kepada pemilik sarang tanpa si laba-laba bekerja lagi.
Tinggal tongkrongi aja..nyamuk datang langsung disantap!.

Sobatku…cara kita bekerja mencari nafkah sebagai seorang pegawai, kira-kira mirip dengan cara cecak ataukah laba-laba?. Saya saat ini masih menjadi seorang pegawai di BMUN penerbangan. Saya barterkan waktu, tenaga dan pikiran saya dengan bekerja berangkat pagi pulang sore dari Senin hingga Jumat..begitu seterusnya dan baru dapatkan nafkah pada akhir bulan alias gajian. Saya bekerja untuk dapatkan "active income" saya. Bila saya (juga Anda) tidak lagi memiliki yang dapat dibarterkan, bagaimana dengan kelangsungan nafkah bagi keluarga saya (mungkin juga Anda) di rumah?.

Bila suatu saat entah karena satu dan lain hal, saya (mungkin juga Anda) tidak dapat lagi bekerja, karena daya "jual" yang saya miliki tidak cukup bernilai untuk dibarterkan demi nafkah yang datang hanya sebulan sekali, lantas bagaimana dengan kelangsungan nafkah untuk memenuhi kehidupan dan apalagi untuk mewujudkan masa depan?. Tentu akan jadi tanda tanya besar bagi saya (mungkin juga Anda).

Sobatku…pembaca yang budiman, Kita juga dapat lakukan bangun sarang sama seperti yang dilakukan laba-laba!!. Yaa..jaring adalah aset bagi laba-laba. Dinamakan aset bila sesuatu itu dapat memberikan "income" atau hasil dikemudian hari. Sarang atau jaring atau…aset sama saja bagi saya dan sangat layak kita bangun demi mewujudkan masa depan. Demi "passive income" yang akan menjamin masa depan saya (mungkin juga Anda).

Sobatku…, bangun aset tentu harus ada yang diinvestasikan. Saya (mungkin juga Anda) percaya memiliki sesuatu yang dapat diinvestasikan yaitu: WAKTU, TENAGA, PIKIRAN…sedangkan UANG adalah
untuk urutan terbelakang. UANG sering dikatakan sebagai modal utama untuk bangun aset, padahal sama sekali tidak!!(menurut saya).

Sobatku yang masih bekerja sebagai pegawai, senang sekali jika kita dapat bertemu muka dan dapat saling berbagi pengetahuan tentang pentingnya membangun aset.

Mohon tidak ragu-ragu menghubungi saya di HP. 081346351619

Senang dapat berbagi dengan Anda

Hormat saya

Idayati

Selengkapnya.....

5.04.2008

Semangat.....Semangat.........Semangat......

Semangat!!!!kalimat afirmasi tsb seringkali saya ucapkan...saya masih ingat ketika saya membaca buku finansial Revolution dari TDW yang bilang bahwa jika kita selalu mengucapkan kalimat afirmasi yang bagus pasti efek kalimat tsb timbul dari diri kita..Pokoke semangat...Semangat terhadap apapun..
Ini adalah hari pertama aku buat postingan di blog (blognya pun baru jadi). cara membuat blog ini saya pelajari dari sebuah blog (maaf saya belum bisa mempublikasikan nama blognya, belum minta ijin sih).Mau nulis apalagi ya???Kayaknya kok bingung ya???Ya udah deh...stop dulu..mau kerja nih (maklum masih jadi karyawan.....)
Selengkapnya.....