Subscribe to my full feed.

5.05.2008

Bangun Asset???Untuk apaa???

Adalah dua mahluk Allah sama-sama makan nyamuk tapi beda cara & gaya dapatkan nyamuk, yaitu cecak dan laba-laba.

Cara cecak:
Begitu lapar langsung berburu nyamuk diseluruh bidang datar yang dia temui dengan cara mengejar-ngejar…sampai akhirnya setelah tiga hari dan nyaris kelelahan baru dapat satu nyamuk dan…masih lapar lagi!.

Cara laba-laba:
Begitu lapar langsung mencari tempat strategis untuk bangun sarang. Setelah dia dapatkan tempat yang strategis mulailah laba-laba "bekerja" membangun sarang. Laba-laba dengan tekun membangun
sarang yang rapat, kuat dan besar agar sarang tersebut dapat awetdan banyak nyamuk yang tersangkut. Selesai sarang dibangun, laba-laba kembali tidur. Bangun tidur laba-laba tersenyum karena sudah ada tiga ekor nyamuk tersangkut di jaring buatannya. Padahal satuhari laba-laba cukup makan satu nyamuk. Laba-laba kelimpahan makanan banyak!

Sobatku…menurut Anda..manakah yang lebih cerdas dalam mendapatkan makanan, si cecak ataukah si laba-laba?

Mari kita bahas…si cecak bekerja untuk dapatkan nafkah dengan cara barterkan waktu dan tenaganya secara aktif, dan hasil yang didapat adalah "active income". Bila cecak tak lagi memiliki keduanya maka bagaimana dengan kelangsungan hidupnya?.

Sedangkan si laba-laba bekerja mencari makanannya dengan cara menginvestasikan waktu, tenaga dan liurnya untuk bangun sarang. Laba-laba baru mendapatkan makanannya dengan menanti nyamuk tersangkut dan tentu saja setelah sarang selesai dibangun. Berarti laba-laba bekerja untuk mendapatkan "passive income"nya, yaitu income yang datang kepada pemilik sarang tanpa si laba-laba bekerja lagi.
Tinggal tongkrongi aja..nyamuk datang langsung disantap!.

Sobatku…cara kita bekerja mencari nafkah sebagai seorang pegawai, kira-kira mirip dengan cara cecak ataukah laba-laba?. Saya saat ini masih menjadi seorang pegawai di BMUN penerbangan. Saya barterkan waktu, tenaga dan pikiran saya dengan bekerja berangkat pagi pulang sore dari Senin hingga Jumat..begitu seterusnya dan baru dapatkan nafkah pada akhir bulan alias gajian. Saya bekerja untuk dapatkan "active income" saya. Bila saya (juga Anda) tidak lagi memiliki yang dapat dibarterkan, bagaimana dengan kelangsungan nafkah bagi keluarga saya (mungkin juga Anda) di rumah?.

Bila suatu saat entah karena satu dan lain hal, saya (mungkin juga Anda) tidak dapat lagi bekerja, karena daya "jual" yang saya miliki tidak cukup bernilai untuk dibarterkan demi nafkah yang datang hanya sebulan sekali, lantas bagaimana dengan kelangsungan nafkah untuk memenuhi kehidupan dan apalagi untuk mewujudkan masa depan?. Tentu akan jadi tanda tanya besar bagi saya (mungkin juga Anda).

Sobatku…pembaca yang budiman, Kita juga dapat lakukan bangun sarang sama seperti yang dilakukan laba-laba!!. Yaa..jaring adalah aset bagi laba-laba. Dinamakan aset bila sesuatu itu dapat memberikan "income" atau hasil dikemudian hari. Sarang atau jaring atau…aset sama saja bagi saya dan sangat layak kita bangun demi mewujudkan masa depan. Demi "passive income" yang akan menjamin masa depan saya (mungkin juga Anda).

Sobatku…, bangun aset tentu harus ada yang diinvestasikan. Saya (mungkin juga Anda) percaya memiliki sesuatu yang dapat diinvestasikan yaitu: WAKTU, TENAGA, PIKIRAN…sedangkan UANG adalah
untuk urutan terbelakang. UANG sering dikatakan sebagai modal utama untuk bangun aset, padahal sama sekali tidak!!(menurut saya).

Sobatku yang masih bekerja sebagai pegawai, senang sekali jika kita dapat bertemu muka dan dapat saling berbagi pengetahuan tentang pentingnya membangun aset.

Mohon tidak ragu-ragu menghubungi saya di HP. 081346351619

Senang dapat berbagi dengan Anda

Hormat saya

Idayati